Rabu, 07 Desember 2011

Hasil Ujian Semester kelas XII IPA;

Kelas XII IPA 3
1. Nuratika (50)
2. Kartina (50)
3. Rajmiani (17,5)
4. Siti (50)
5. Nur Umi Kalsum (47,5)
6. Suberty (55)
7. Sutris Pratikno (42,5)
8.Roni. S (30)
9. Ade novianti (50)
10. denny andrian (42,5)
11. rakhmadany (22,5)
12. bintang lesmana (30)
13. melisa (30)
14. ayu andira (32,5)
15. dewi rahayu (55)
16. arrafiansyah annur (45)
17. rina andriani (20)
18. ayom tri (50)
19. nur halimah (55)
20. musadik (37,5)
21. yogi triansyah (37,5)
22. herman (50)



Kelas XII. IPA 2
1. Pajariani (27,5)
2. Alwi (22,5)
3. deta febriansari (42,5)
4. nur haslinda (32,5)
5. nur hamsi (35)
6. resky andriani (30)
7. rara eka wati (27,5)
8. Aslina (27,5)
9. rosmiati (32,5)
10. jeki (37,5)
11. ahmad ismail (27,5)
12. monalisa (25)
13. heldias wahyu (40)
14. ayu arlina (45)
15. sakina (47,5)
16. ira andriani (22,5)
17. lenny afriani (30)
18. ayu putri (20)
20. rwanda larasati (32,5)
21. nurchalis eka p (22,5)
22. harjo solaika (37,5)
23. annur maulana (32,5)
24. bayu anugrah (35)
25. nuh hidayah (35)

Kelas XII.IPA 1
1. Agus kurniawan (30)
2. ainun nafsiah (30)
3. akhmad junaidi (30)
4. dessy aryani (32,5)
5. devi retno handayani (25)
6. dewi puspita sari (37,5)
7. eka handayani (40)
8. elly triastuty (25)
9. Erlita Dzurahmah (37,5)
10. hermansyah (37,5)
11. Irena eko s (30)
13. M.haidil irsyan (37,5)
14. miftahul jannah (37,5)
15. ningsih oktaviani (30)
16. nur musayyadah (32,5)
17. oki abdillah (27,5)
18. rahimia nurjannah (40)
19. rokiah (30)
20. ryan jahensa (32,5)
21. suberly (42,5)
22. suguh sutrisno (45)

Minggu, 23 Oktober 2011

Gempa

PENGENALAN GEMPA BUMI
[sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi-ESDM] BUMI BENTUK DAN UKURAN
Bumi berbentuk bulat seperti bola, namun rata di kutub-kutubn. jari-jari Khatulistiwa = 6.378 km, jari-jari kutub=6.356 km. Lebih dari 70 % permukaan bumi diliputi oleh lautan.
STRUKTUR DALAM BUMI
Bumi memiliki struktur dalam yang hampir sama dengan telur. Kuning telurnya adalah inti, putih telurnya adalah selubung, dan cangkang telurnya adalah kerak.
Berdasarkan penyusunnya lapisan bumi terbagi atas litosfer, astenosfer, dan mesosfer. Litosfer adalah lapisan paling luar bumi (tebal kira-kira 100 km) dan terdiri dari kerak bumi dan bagian atas selubung. Litosfer memiliki kemampuan menahan beban permukaan yang luas misalkan gunungapi. Litosfer bersuhu dingin dan kaku. Di bawah litosfer pada kedalaman kira-kira 700 km terdapat astenosfer. Astenosfer hampir berada dalam titik leburnya dan karena itubersifat seperti fluida.
Astenosfer mengalir akibat tekanan yang terjadi sepanjang waktu. Lapisan berikutnya mesosfer. Mesosfer lebih kaku dibandingkan astenosfer namun lebih kental dibandingkan litosfer. Mesosfer terdiri dari sebagian besar selubung hingga inti bumi. TEORI TEKTONIK LEMPENG
Menurut teori tektonik lempeng, permukaan bumi ini terbagi atas kira-kira 20 pecahan besar yang disebut lempeng. Ketebalannya sekitar 70 km. Ketebalan lempeng kira-kira hampir sama dengan litosfer yang merupakan kulit terluar bumi yang padat. Litosfer terdiri dari kerak dan selubung atas. Lempengnya kaku dan lempeng-lempeng itu bergerak diatas astenosfer yang lebih cair.
BATAS - BATAS LEMPENG
Daerah tempat lempeng-lempeng itu bertemu disebut batas lempeng. Pada batas lempeng kita dapat mengetahui cara bergerak lempeng-lempeng itu. Lempeng bisa saling menjauh, saling bertumbukan, atau saling menggeser ke samping.
PENYEBAB GERAKAN LEMPENG
Arus konveksi memindahkan panas melalui zat cair atau gas. Gambar poci kopi menunjukkan dua arus konveksi dalam zat cair. Perhatikan, air yang dekat dengan api akan naik, saat dingin di permukaan air kembali turun. Para ilmuwan menduga
1
arus konveksi dalam selubung itulah yang membuat lempeng-lempeng bergerak. Karena suhu selubung amat panas, bagian-bagian di selubung bisa mengalir seperti cairan yang tipis. Lempeng-lempeng itu bergerak seperti ban berjalan berukuran besar.
GEMPABUMI APAKAH GEMPABUMI ITU
Gempabumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi , patahan aktif aktivitas gunungapi atau runtuhan batuan. Kekuatan gempabumi akibat aktivitas gunungapi dan runtuhan batuan relatif kecil sehingga kita akan memusatkan pembahasan pada gempabumi akibat tumbukan antar lempeng bumi dan patahan aktif.
PROSES GEMPABUMI
Lempeng samudera yang rapat massanya lebih besar ketika bertumbukkan dengan lempeng benua di zona tumbukan (subduksi) akan menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi. Perlambatan gerak itu menyebabkan penumpukkan energi di zona subduksi dan zona patahan. Akibatnya di zona-zona itu terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Pada saat batas elastisitas lempeng terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses ini menimbukan getaran partikel ke segala arah yang disebut gelombang gempabumi.
DIMANAKAH KITA TINGGAL ?
Kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng utama dunia yaitu lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik. Lempeng Eurasia dan Australia bertumbukan di lepas pantai barat Pulau Sumatera, lepas pantai selatan pulau Jawa, lepas pantai Selatan kepulauan Nusatenggara, dan berbelok ke arah utara ke perairan Maluku sebelah selatan. Antara lempeng Australia dan Pasifik terjadi tumbukan di sekitar Pulau Papua. Sementara pertemuan antara ketiga lempeng itu terjadi di sekitar Sulawesi. Itulah sebabnya mengapa di pulau-pulau sekitar pertemuan 3 lempeng itu sering terjadi gempabumi. Berikut ini adalah 25 Daerah Wilayah Rawan Gempabumi Indonesia yaitu: Aceh, Sumatera Utara (Simeulue), Sumatera Barat -Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten Pandeglang, Jawa Barat, Bantar Kawung, Yogyakarta, Lasem, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kepulauan Aru, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sangir Talaud, Maluku Utara, Maluku Selatan, Kepala Burung-Papua Utara, Jayapura, Nabire, Wamena, dan Kalimantan Timur. INTENSITAS DAN KEKUATAN GEMPABUMI Intensitas gempabumi adalah tingkat kerusakan yang terasa pada lokasi terjadinya. Angkanya ditentukan dengan menilai kerusakan yang dihasilkannya, pengaruhnya pada benda-benda, bangunan, dan tanah, dan akibatnya pada orang-orang. Skala
2
ini disebut MMI (Modified Mercalli Intensity) diperkenalkan oleh Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Magnituda adalah parameter gempa yang diukur berdasarkan yang terjadi pada daerah tertentu, akibat goncangan gempa pada sumbernya. Satuan yang digunakan adalah Skala Richter. Skala ini diperkenalkan oleh Charles F. Richter tahun 1934. Sebagai contoh, gempabumi dengan kekuatan 8 Skala Richter setara kekuatan bahan peledak TNT seberat 1 gigaton atau 1 milyar ton. AKIBAT GEMPABUMI Akibat utama gempabumi adalah hancurnya bangunan-bangunan karena goncangan tanah. Jatuhnya korban jiwa biasanya terjadi karena tertimpa reruntuhan bangunan, terkena longsor, dan kebakaran. Jika sumber gempabumi berada di dasar lautan maka bisa membangkitkan gelombang tsunami yang tidak saja menghantam pesisir pantai di sekitar sumber gempa tetapi juga mencapai beberapa km ke daratan. Korban jiwa terbesar akibat gempabumi Indonesia terjadi di Nias pada bulan Maret 2005 sebanyak 300 jiwa. Sementara korban jiwa gempabumi yang kemudian membangkitkan tsunami terbesar memakan korban jiwa terjadi di Aceh dan Sumut pada Desember 2004, sebanyak 250.000 jiwa. TINDAKAN KITA SAAT TERJADI GEMPABUMI Jika gempabumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan dimanapun anda berada. DI DALAM RUMAH Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran. DI LUAR RUMAH Lindungi kepala anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa. DI MALL, BIOSKOP, DAN LANTAI DASAR MALL Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam. DI DALAM LIFT
3
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia. DI DALAM KERETA API Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan. DI DALAM MOBIL Saat terjadi gempabumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil Anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci. DI GUNUNG/PANTAI Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi. BERI PERTOLONGAN Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempabumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar anda. EVAKUASI Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempabumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. Bawalah barang-barang secukupnya. DENGARKAN INFORMASI Saat gempabumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.
4

RPP MATEMATIKA BERKARAKTER SMA KELAS X

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. IDENTITAS MATA PELAJARAN

a.

Nomor RPP :

01

b.

Mata Pelajaran :

Matematika

c.

Kelas/Semester :

X/1

d.

Jumlah pertemuan :

7 Pertemuan

e.

Pertemuan ke :

1 s.d. 7

f.

Alokasi Waktu :

12 Jam Pelajaran

2. STANDAR KOMPETENSI

1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma

3. KOMPETENSI DASAR

1.1. Menggunakan aturan pangkat, akar, dan logaritma

4. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Menjelaskan definisi bilangan berpangkat bulat positif

Mengubah bentuk pangkat negatif ke pangkat positif dan sebaliknya

Mengubah bentuk akar ke bentuk pangkat dan sebaliknya

Melakukan operasi aljabar pada bentuk pangkat, dan akar

Menyederhanakan bentuk aljabar yang memuat pangkat rasional

Merasionalkan bentuk akar

Mengubah bentuk pangkat ke bentuk logaritma dan sebaliknya

Melakukan operasi aljabar dalam bentuk logaritma

5. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah peserta didik mengikuti materi ini diharapkan mereka mampu untuk :

Menghitung nilai bilangan berpangkat bulat positif, nol, dan bulat negative

Menghitung nilai dari bentuk akar dan logaritma

Menyederhanakan penjumlahan, pengurangan, dan perkalian bentuk akar

Menggunakan sifat-sifat bilangan berpangkat, bentuk akar, dan logaritma dalam memyelesaikan masalah

6.

MATERI AJAR

Bentuk pangkat, akar, dan logaritma

7.

METODE PEMBELAJARAN

a. Pendekatan Pembelajaran :

Student Centered Approach

b. Strategi Pembelajaran :

c. Metode Pembelajaran :

Group-individual Learning

Diskusi, tanya jawab, presentasi, dan permainan.

8. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan ke-1 (2 x 45) : Bilangan Berpangkat Bulat Positif, Negative, dan Nol

No.

Kegiatan Belajar

Waktu

1.

Pendahuluan

a. Orientasi

Menuliskan judul di papan tulis

Menjelaskan secara singkat materi dan kompetensi yang akan dimiliki siswa sebagai hasil belajar

Menuliskan indicator yang harus di kuasai siswa b. Apersepsi

Mengingatkan kembali materi perkalian berulang dan bentuk pangkatan

10’

1


c. Motivasi

Memberikan gambaran manfaat materi bentuk pangkat, akar, dan logaritma dalam kehidupan sehari-hari

Menghubungkan manfaat belajar bilangan berpangkat, akar, dan logaritma bagi mata pelajaran lain

2.

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Siawa menanggapi permasalahan-permasalahan sederhana yang diberikan guru untuk mengarahkan ke konsep bilangan berpangkat

Siswa menyimak penyampaian materi melalui power point sambil berinteraksi dengan temannya melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru

b. Elaborasi

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah antara 5 sampai 6 untuk membahas latihan soal

Guru berkeliling untuk memfasilitasi kalau ada permasalahan yang ditemukan siswa

Presentasi pembahasan soal yang dianggap kurang dipahami oleh siswa c. Konfirmasi

Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan

Siswa yang aktif atau berhasil menyelesaikan permasalahan diberikan reward

Siswa yang belum aktif diberikan motivasi

75’

3.

Penutup

Siswa membuat kesimpulan

Siswa diberi penugasan terstruktur untuk pertemuan selanjutnya

Siswa diberi kegiatan mandiri tidak terstruktur

5’

Pertemuan ke-2 (2 x 45) : Bentuk Akar

No.

Kegiatan Belajar

Waktu

1.

Pendahuluan

a. Orientasi

Menuliskan judul di papan tulis

Menjelaskan secara singkat materi dan kompetensi yang akan dimiliki siswa sebagai hasil belajar

Menuliskan indicator yang harus dikuasai siswa b. Apersepsi

Mengingatkan kembali materi sebelumnya

Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan c. Motivasi

Memberikan gambaran manfaat materi bentuk akar dalam kehidupan sehari-hari

5’

2.

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dengan tanya jawab membahas tentang bentuk akar dan cara mengubah bentuk akar menjadi bilangan berpangkat dan sebaliknya

Dengan tanya jawab siswa membedakan bentuk akar dan bukan bentuk akar b. Elaborasi

Siswa mendiskusikan bilangan-bilangan bentuk akar dan mengubahnya menjadi bilangan berpangkat

Siswa mendiskusikan cara menyederhanakan bentuk akar

Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan

Siswa membahas latihan yang dikerjakan c. Konfirmasi

Guru mengarahkan siswa menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan

Siswa yang aktif atau berhasil menyelesaikan permasalahan diberikan reward

Siswa yang belum aktif diberikan motivasi

80’

3.

Penutup

Siswa membuat kesimpulan.

Siswa diberi penugas terstruktur untuk pertemuan selanjutnya.

5’

2


Pertemuan ke-3 (1 x 45) : Latihan

No.

Kegiatan Belajar

Waktu

1.

Pendahuluan

a. Orientasi

Menuliskan kembali nomor-nomor soal pada penugasan terstruktur b. Apersepsi

Mengingatkan kembali materi yang sudah dipelajari

Menuliskan kesimpulan materi yang sudah dipelajari c. Motivasi

Menyampaikan manfaat tugas yang telah dikerjakan

5’

2.

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Siswa mempresentasikan tugas yang telah dikerjakannya

Siswa dibimbing untuk mengingat kembali apabila ada materi yang lupa b. Elaborasi

Siswa mendiskusikan hasil presentasi dari temannya

Siswa memberikan tanggapan, sanggahan, atau alternative penyelesaian dari tugas yang dibahas

c. Konfirmasi

Guru memberikan penguatan dari hasil presentasi dan diskusi

Siswa diberikan reward bagi yang sudah aktif

Siswa diberikan motivasi bagi yang belum aktif

35’

3.

Penutup

Siswa diarahkan membuat kesimpulan

Siswa diberi tugas untuk pertemuan selanjutnya.

5’

Pertemuan ke-4 (2 x 45) : Operasi Aljabar pada Bentuk Akar, Menarik Akar Kuadrat

No.

Kegiatan Belajar

Waktu

1.

Pendahuluan

a. Orientasi

Menuliskan judul di papan tulis

Menjelaskan secara singkat materi dan kompetensi yang akan dimiliki siswa sebagai hasil belajar

Menuliskan indicator yang harus dikuasai siswa b. Apersepsi

Mengingatkan kembali materi sebelumnya

Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan c. Motivasi

Memberikan gambaran manfaat materi bentuk akar dalam kehidupan sehari-hari

5’

2.

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dengan tanya jawab siswa membahas tentang operasi aljabar pada bentuk akar

Dengan diskusi siswa menarik akar kuadrat b. Elaborasi

Siswa mempresentasikan hasil diskusinya

Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan

Siswa membahas latihan yang dikerjakan c. Konfirmasi

Guru mengarahkan siswa menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan

Siswa yang aktif atau berhasil menyelesaikan permasalahan diberikan reward

Siswa yang belum aktif diberikan motivasi

80’

3.

Penutup

Siswa membuat kesimpulan.

Siswa diberi tugas untuk pertemuan selanjutnya.

5’

3


Pertemuan ke-5 (2 x 45) : Merasionalkan Penyebut

No.

Kegiatan Belajar

Waktu

1.

Pendahuluan

a. Orientasi

Menuliskan judul di papan tulis

Menjelaskan secara singkat materi dan kompetensi yang akan dimiliki siswa sebagai hasil belajar

Menuliskan indicator yang harus dikuasai siswa b. Apersepsi

Mengingatkan kembali materi sebelumnya

Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan c. Motivasi

Memberikan gambaran manfaat materi bentuk akar dalam kehidupan sehari-hari

5’

2.

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dengan mengisi lembar kerja, siswa membahas tentang merasionalkan penyebut b. Elaborasi

Siswa mempresentasikan hasil diskusinya

Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan

Siswa membahas latihan yang dikerjakan c. Konfirmasi

Guru mengarahkan siswa menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan

Siswa yang aktif atau berhasil menyelesaikan permasalahan diberikan reward

Siswa yang belum aktif diberikan motivasi

80’

3.

Penutup

Siswa membuat kesimpulan.

Siswa diberi tugas untuk pertemuan selanjutnya.

5’

Pertemuan ke-6 (1 x 45) : Pangkat Pecahan

No.

Kegiatan Belajar

Waktu

1.

Pendahuluan

a. Orientasi

Menuliskan judul di papan tulis

Menjelaskan secara singkat materi dan kompetensi yang akan dimiliki siswa sebagai hasil belajar

Menuliskan indicator yang harus dikuasai siswa b. Apersepsi

Mengingatkan kembali materi sebelumnya

Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan c. Motivasi

Memberikan gambaran manfaat materi pangkat pecahan dalam kehidupan sehari-hari

2’

2.

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dengan tanya jawab membahas tentang pangkat pecahan

Dengan mengisi lembar kerja siswa lebih memahami tentang pangkat pecahan b. Elaborasi

Siswa mendiskusikan cara menyelesaikan soal tentang pangkat pecahan

Siswa mempresentasikan hasil diskusi c. Konfirmasi

Guru mengarahkan siswa menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan

Siswa yang aktif atau berhasil menyelesaikan permasalahan diberikan reward

Siswa yang belum aktif diberikan motivasi

40’

3.

Penutup

Siswa membuat kesimpulan.

Siswa diberi tugas untuk pertemuan selanjutnya.

3’

4


Pertemuan ke-7 (2 x 45) : Logaritma

No.

Kegiatan Belajar

Waktu

1.

Pendahuluan

a. Orientasi

Menuliskan judul di papan tulis

Menjelaskan secara singkat materi dan kompetensi yang akan dimiliki siswa sebagai hasil belajar

Menuliskan indicator yang harus dikuasai siswa b. Apersepsi

Mengingatkan kembali materi sebelumnya

Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan c. Motivasi

Memberikan gambaran manfaat materi bentuk akar dalam kehidupan sehari-hari

5’

2.

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dengan ceramah dan tanya jawab siswa mempelajari definisi logaritma b. Elaborasi

Dengan permainan memasukkan kartu siswa mengubah bentuk logaritma ke bentuk pangkat dan sebaliknya

Siswa berdiskusi mencari nilai suatu logaritma

Siswa mendiskusikan membahas latihan soal c. Konfirmasi

Guru mengarahkan siswa menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan

Siswa yang aktif atau berhasil menyelesaikan permasalahan diberikan reward

Siswa yang belum aktif diberikan motivasi

80’

3.

Penutup

Siswa membuat kesimpulan.

Siswa diberi tugas untuk pertemuan selanjutnya.

5’

9. SUMBER BELAJAR

a. Sumber Belajar : Buku paket erlangga, lembar kerja, modul, power point, table logaritma, dan alat hitung

elektronik

b. Alat dan Media Belajar : Kartu-kartu soal dan jawaban untuk permainan mencari pasangan pada pertemuan ke-3,

kartu-kartu angka dan karton untuk media pemasangan kartu-kartu angka pada perubahan bentuk logaritma menjadi pangkat dan sebaliknya pada pertemuan ke-7

10. PENILAIAN HASIL BELAJAR

a. Teknik Penilaian : Penugasan dan tes tertulis (kuis)

b. Bentuk Instrumen : Tugas terstruktur, Kegiatan mandiri tidak terstruktur, dan uraian

c. Instrumen Penilaian :

Kisi-kisi Penilaian Kognitif Alokasi Waktu : … menit Jumlah Soal : 8

No.

Indikator Soal

Bentuk

Soal

Soal

Penyelesaian

Skor

1

Menghitung

nilai pada operasi sederhana bentuk pangkat bulat

Uraian

1. Hitung nilai dari :

a. 32 x 35 = d. (64 x 63 ) =

b. (3 ) =

c. 22 : 24 =

a.

b.

c.

2

1

1

2

1

1

1

2

1

1

2 5

5


3 2 2


2

3

4

5

6

7

Menghitung nilai pada operasi sederhana bilangan berpangkat pecahan

Menyederhana kan operasi sederhana pada bentuk akar

Menarik akar kuadrat

Merasionalkan penyebut

Mengubah bentuk pangkat ke bentuk logaritma

Mengubah bentuk logaritma ke bentuk pangkat

Uraian

Uraian

Uraian

Uraian

Uraian

Uraian

2. Hitung nilai dari :

2 1 3

27 16 + 25

3. Sederhanakan :

a. (2 x 3) 5 =

b. 3 + 2 7 5 7 =

4. Tulis dalam bentuk

a + b atau a b

a. 9 + 2 18

b. 9 56

5. Rasionalkan penyebut berikut :

2 2

a. b.

2 5 - 2

6. Ubah ke dalam bentuk logaritma :

a. 2 4 = 16 c. 10 3 = 1000

2 1

b. 5 =

25

7. Ubah ke dalam bentuk pangkat a. log 10 = 1

1

b. 2 log = 4

16

d.

2. j

3.a.

b.

4.a.

b.

5.a.

b.

2

6.a. log16 = 4

1

b. 25

log1000 = 3

C.

1

7.a.10 = 10

2 4 = 1

b. 16

2

1

1

3

2

2

2

1

1

3

2

1

3

1

3

2

3

3

3

2

3

2

1

1

3

3

2

1

2

2

2

2

2

5 log


= 2


6


8

Menghitung

nilai logaritma

Uraian

8. Hitunglah :

a. 2 log 128 = a c. 2 log 1 = c

32

b. 3 log 3 3 = b

8.a.

!

"

b.

#

#

#

$

$

c.

%

%

%

&

2

2

1

2

2

2

1

1

2

2

2

1

Jumlah Skor Maksimal

100

d. Pedoman penskoran


()*") +)+,"


-./0 1"23 4)560/*67 +)+,"

-./0 8".+)8"*



Mengetahui, Kepala Sekolah:

NIP.


2011

Guru Mata Pelajaran :

NIP